belakangan ini, kenapa Na jadi sering berpikir ya?
Ada yang tau surat At-Tiin? atau hapal dengan
surat tersebut?
ntah mengapa tiba-tiba saja surat At-Tiin
menjadi salah satu surat favorit Na. Sebenarnya sih karena di bagian akhir
surat ada ayat yang mengatakan, " Bukankah ALLAH adalah hakim yang
seadil-adilnya? "
Sedikit ngga nyambung dengan pengertian secara
menyeluruh dari surat At-Tiin dan kebetulan memang Na masih bodoh untuk
memahami makna tiap-tiap ayat ALLAH. Na mengira surat itu bisa dijadikan
'tameng' saat Na merasa disakiti oleh orang lain (ahaha.. paham yang aneh).
Ketika ujian itu datang, dimana Na benar-benar merasa tersakiti oleh
seseorang.. Na ga tau lagi harus bagaimana, akhirnya Na 'comot' aja salah satu
surat Al-Qur'an untuk meredakan hatiku yang sakit itu (hiks..). Lagi-lagi
dengan kebodohan yang luar biasa ini, Na menganggap bahwa arti dari ayat "
Bukankah ALLAH adalah hakim yang seadil-adilnya? " tak
lain adalah
ALLAH adalah hakim yang paling adil. Saat Na merasa tersakiti itu, Na ga bisa
membalas rasa sakit yang Na derita sehingga Na melemparkannya kepada ALLAH,
seolah-olah berkata pada orang itu.. " Biarlah aku disakiti dan aku
takkan bisa menghukum-mu karna tindakanmu. Hanya ALLAH yang bisa menghukum-mu
karena ALLAH adalah hakim yang seadil-adilnya.. "
Setelah dipikir-pikir lagi, kok Na malah jadi
merasa jahat ya sama orang itu? padahal kalau Na ngga merasa disakiti, ALLAH
pasti ngga menghukum orang itu (tapi Na sudah terlanjur berdoa seperti
itu.. Ya ALLAH, ampunilah segala kesalahannya.. ). Eh tapi belum tentu juga ya
doa Na didengar ALLAH.. yah semoga ALLAH tidak jadi menghukum orang itu..
kasihan.. karena sebenarnya dengan adanya kejadian Na merasa disakiti akhirnya
Na berusaha mengembalikan perasaan yang sakit ini pada ALLAH....
Ga nyambung kan? tapi kejadian ini terus
membuat Na berpikir sampai sekarang ^^;
Lalu sekarang, lagi-lagi Na melakukan kegiatan
yang sama. Tiba-tiba saja ada ayat yang menjadi favorit dalam bacaan shalat Na.
Ada yang tau dengan ayat-ayat terakhir dari surat Al-Baqarah? yang ada
arti, " Kami dengar dan kami taat" ??
Saat Na merasa lemah pada beberapa hari yang
lalu, tercetuslah keinginan untuk membaca ayat ini dan mengulang-ulangnya dalam
bacaan shalat. Na yang lagi merasa bimbang dengan keadaan 'perasaan', rasanya
ingin mengungkapkan keluh kesahku lewat ayat itu pada ALLAH. Sebenarnya sih
ingin menyadarkan diri, bahwa saat Na menghadapi kebenaran dan itu datangnya
dari ALLAH dan Rasul-Nya, harusnya Na bersikap " kami dengar dan kami
taat". Bukan sebaliknya, " kami dengar tetapi kami tidak
taat"
Kalau mau mengungkitnya lagi, sesungguhnya
sangat teriris hati ini saat mengetahui bahwa hati ini harusnya diisi hanya
oleh ALLAH dan bukan yang lainnya. Secara gitu, Na hanyalah makhluk bodoh
dimana Na belum bisa menata dan me-manage hati Na. Berat rasanya saat mendengar
bahwa takkan bisa hati ini jatuh cinta pada ALLAH jika letak ALLAH belum di
hati. Terus menerus hal-hal yang ga penting lainnya jadi masuk dalam hati Na
dan secara tidak disadari tak ada ruang lagi untuk ALLAH dan Rasul-Nya dalam
hati Na.
Saking inginnya memasukkan ALLAH ke dalam hati
ini, terkadang Na suka berantem dengan perasaan Na sendiri. Saat Na merasa
sakit hati, seolah-olah ada yang mengingatkan.. " Hey, kalau ALLAH
yang ada di hati.. tentunya Na takkan merasa sakit hati! sesungguhnya hanya
nafsu-lah yang membuatmu sakit hati " dan di sisi lain ada yang
mengompori .. " Ya iyalah, wajar aja kalau kamu sakit hati! siapa yg
ga sakit hati kalo digituin??? "
Aaaaah.. baik dan buruk nya suka berantem!! Na
tau, bukan seperti inilah yang seharusnya terjadi. Jika Na bisa mengaplikasikan
arti " kami dengar dan kami taat", sudah tak ada lagi perdebatan
dalam hati Na saat mengetahui akan kewajiban-kewajiban, larangan, sunnah-sunnah
dan semuanya yang berasal dari ALLAH dan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam. Tak ada lagi kata 'tapi' saat mengetahui kebenaran.. dan kebenaran
bukanlah sesuatu yang pahit, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah mengkondisikan
sebaik mungkin bahwa kebenaran itu adalah hal yang paling baik bagi makhluk-Nya
Masya ALLAH.. Masya ALLAH..
Mungkin ALLAH menginginkan Na agar lebih peka
lagi terhadap keadaan sekitar. Dan mungkin ALLAH menginginkan agar Na lebih
mengasah otak ini agar senantiasa berpikir..
Ya ALLAH, berilah kami ilmu yang baik dan
paham yang benar..
kalau masalah 'sepele' begini aja sudah pusing
bagaimana dengan Baginda Rasulullah
Shallallahu 'Alayhi Wasallam yang memikirkan seluruh umatnya ya?
0 comments:
Post a Comment