memenuhi tahap perkembangan..
menjalani sunnah..
menyempurnakan separuh agama..
kalau Na..????
Menikah....
Heung.. judul yang buat hati langsung tak menentu bagi Na. Melihat usia
yang sudah dibilang 'sangat cukup' ini, tengok kanan-kiri-depan-belakang..
wah.. teman2 Na sudah banyak yang tidak lagi hidup melajang (bahkan sudah ada
yang dikaruniai anak oleh ALLAH.. subhanALLAH). Sedih senang campur aduk kaya'
rujak jadinya..
Sudah mapan, ditinggal suami bekerja pun ga bengong di rumah jadinya..
Sudah punya skill, mau masak.. menjahit.. buat kue... isi rumah pun bisa
disulap menjadi sesuatu yang indah dan menawan..
Sudah dewasa, hingga sudah siap untuk menjadi seorang Ibu.. bersabar dengan
tangisan bayi ditengah malam.. ikhlas menggendong bayi kesana kemari..
Sudahlah begitu tambah diberikan kelebihan berupa paras wajah bak bidadari
pula! Membuat hati sang suami tiada lelah memandanginya selama-lamanya..
Subhanallah..
Sementara Na...???
Alamaak.. kadang inilah yang sering di-curhatkan pada ALLAH.. malu rasanya
kalau Na mau dipersunting sama seorang laki-laki tapi tak ada kelebihan yang
bisa Na berikan pada dirinya. Na bekerja tapi tidak seperti wanita2 kebanyakan
lainnya yang sewaktu2 bisa saja di berhentikan karena Na pakai pakaian ke
kantor full sunnah, yang sewaktu2 bisa aja di cut off karena dianggap melanggar
aturan seragam kerja...(semoga ALLAH selalu lindungi Na..aamiin Yaa Rabb) dan
hampir 90% membuat rekan2 kantor lebih memilih ngobrol berbasa basi ria sejenak
daripada berbetah-betah ria curhat sama Na xixixi.
Skill memasak? dapur jarang sekali Na sentuh, menjahit? aih.. jahit kain
pel pun Na ga bisa! Dewasa? nah..tengoklah.. Na pun masih saja berantem dengan
anak-anak madrasah.. masih tak mau kalah jika dijahili oleh mereka....
Wajah bagai bidadari?
Haa.. bukan Na yang bidadari, tapi wanita2 disekeliling Na lah yang
bidadari.. Na hanya numpang dan ikut2an jadi bidadari, walau Na bukanlah
bidadari..
Kalau sudah begini, tak jarang Na merasa kasihan dengan lelaki yang akan
menjadi suami Na kelak. Rasanya ia akan banyak bermujahadah saat sudah berumah
tangga nanti.. sampai kadang berpikiran.. " silakan cari wanita yang
lebih baik dari Na saja, Na ikhlas... "
(tapi ngomongnya sambil nangis2.. )
Lalu, apa pertanda Na menolak menikah? wah.. ngga juga dong. Siapa yang tak
mau menikah? orang bilang, menikah itu untuk melengkapi tahap perkembangan
manusia. Ada juga yang mengatakan bahwa menikah adalah salah satu cara
menjalankan sunnahnya Nabi Shalallahu 'Alayhi Wasallam. Juga ada yang bilang
bahwa untuk melengkapkan iman yaitu dengan menikah. Dan.. masih banyak
alasan-alasan lainnya mengapa kita harus menikah..
Na pernah dengar bayan masturoh, disana Pak Ustadz mengatakan bahwa saat
ini jika ditanya alasan mengapa anda menikah, sedikit sekali yang mengatakan
hanya karena ingin menyenangkan hati ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya..
Subhanallah.. benar2 hanya ALLAH dan Rasul-Nya yang dipikirkan ya?
Ada kisah dimana pernikahan menjadi salah satu asbab turunnya
hidayah ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
Dijaman Bani Israil ada seorang (maaf) pelacur sangat terkenal
kecantikannya dan sangat mahal. Ada seorang pemuda yang sangat ingin menggauli
pelacur tersebut. Maka si pemuda ini bekerja mengumpulkan uang, bertahun-tahun,
agar bisa menggauli si pelacur tersebut. Setelah uangnya terkumpul, pergilah
dia ke tempat si pelacur tadi memberikan uang. Sampai dalam kamarnya si
pelacur, si pemuda tersebut langsung tersadar, menangis :
Si pelacur bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba menangis ?”
Si Pemuda, “Saya Takut kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, sudah ambil
uangnya, kita tidak jadi. Ini bukan karena kamu, ini karena ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala, saya takut pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. Ambil saja
uangnya, saya mau pergi.”
Melihat kejadian ini si pelacur juga terkejut, baru kali ini ada kejadian
seperti ini. Maka si pelacur memberanikan diri menanyakan nama pemuda tersebut,
tapi si pemuda tidak mau memberi tahu dan bergegas pergi. Si pelacur tetap
gigih menanyakannya, ditarik pemuda itu dari belakang. Akhirnya dia menyakan darimana
asal pemuda tadi, tinggal dimana dia. Si pemuda tadi akhrinya memberitahu
dimana dia tinggal. Keluar dari kamar pelacur tadi, si pemuda lari nangis
terisak-isak, takut pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Asbab kejadian ini si pelacur tadi tergugah hingga ia bertobat. Maka si
pelacur tadi pergi mencari si pemuda tersebut untuk mendapatkan bimbingan.
Setelah melakukan perjalanan yang panjang ke desa pemuda tadi, dia mulai
bertanya-tanya kepada orang kampung tentang ciri-ciri pemuda tadi. Usut punya
usut ternyata si pemuda tadi sudah meninggal, namun mempunya seorang adik yang
sholeh. Pergilah si pelacur tadi menemui adiknya untuk mengetahui asbab
meninggalnya si pemuda tadi. Setelah bertemu singkat cerita si pelacur tadi
menceritakan kisah dia bertobat asbab pemuda tersebut kepada adik pemuda
tersebut. Karena keinginannya yang begitu kuat untuk mendapatkan bimbingan dari
seorang suami yang sholeh akhirnya si adik pemuda tadi menikahi mantan pelacur
tersebut. Asbab tobat yang sungguh-sungguh dari seorang pelacur ini dari
pernikahan mereka di anugerahkan keturunan 6 orang Nabi dari kalangan Bani
Israil. Dari rahim mantan seorang pelacur lahir 6 orang Nabi Bani Israil, asbab
tobatnya yang sungguh-sungguh....
Na juga pernah mendapatkan kargozari tentang kisah seorang Ibu yang
memiliki risau dan fikir yang tinggi terhadap agama. Ia memikirkan jika hanya
lelaki saja yang berdakwah, bagaimana dengan kaum wanitanya? bagaimana dengan
anak2 mereka yang secara sunnatullah, Ibu adalah madrasah pertama bagi mereka?
singkat cerita, Ibu ini menikahkan putrinya kepada salah satu Ulama yang sudah
duda dan akhirnya dari keturunan mereka, lahirlah ulama-ulama besar yang kini
menjalankan usaha atas dakwah..
Subhanallah.. betapa hebatnya sebuah pernikahan jika dilandaskan pada
agama yah?
Siapa yang dapat mengira bahwa dari rahim kita nanti bisa Allah hadirkan
seorang wali ALLAH..??
(boleh punya cita2 sejauh ini kan yaah...?? hehe)
Waktu pertama kali mendengar penjelasan Pak Ustadz perihal pernikahan ini,
rasanya jadi takjub sendiri.. bahwa, memang semua..benar2 semuaaa yang kita
lakukan ini sudah semestinya harus didasari oleh agama yah, agar kelak apa yang
kita kerjakan itu diberkahi oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala... Meskipun
tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tetapi tak apa karna tetap
mendapatkan berkah dari ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
Menikah,
Mungkin bagi teman2 yang sekarang sedang mempersiapkan diri untuk menikah,
ada baiknya memperbaiki niatnya lagi. Mumpung belum ijab qobul. Mumpung masih
sempat. Perbaiki niat menikahnya hanya karena mencari ridho-Nya ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala, tak sekedar menjalankan sunnahnya Rasulullah Shallallahu
'Alayhi Wasallam, tetapi benar2 berharap semoga dengan pernikahan itu bisa
menjadi salah satu asbab turunnya hidayah ke seluruh alam.. aamiin.. aamiin Yaa
Rabb...
Ah, gini deh kalo si itik sudah curhat, udah cuapcuapisme dan mongmongisme
dewe.. bablas angine tulisannya.. maaf ya kepanjangan... semoga ada manfaatnya,
insya ALLAH
Jadi,
....
maukah kau menjadi istri yang sholihah...???
*ngangguk cepet2*
0 comments:
Post a Comment