Di suatu negeri
Ada seorang Raja memiliki keahlian memanah
Keahlian sang raja sangat tersohor
Suatu hari
sang raja mendemonstrasikan keahliannya itu di
alun-alun kerajaan
Disaksikan oleh orang dekat raja dan
bebeberapa prajurit kerajaan
Di gantunglah sebuah jeruk sebagai sasaran
panah
Dengan mudahnya Sang Raja membidik sasaran tanpa
meleset sedikitpun
Akhirnya, jarak memanah diperjauh, ternyata
dengan mudah juga sasaran terbidik
Kemudian Sang Raja memerintahkan
Agar digantung sebuah duku sebagai sasaran
Dengan sekali bidik, duku hancur terkena
sasaran
yang hadir takjub
Akhirnya seorang prajurit diperintahkan untuk
melempar sebuah duku
Sang Raja membidik duku sebelum jatuh ke tanah
wuzzzz.........
Ternyata duku itu pun hancur dengan sekali
bidik
Seluruh yang hadir sejenak melongo, takjub
Sang raja bertanya pada seorang prajurit
kerajaan di sampingnya
" Pecayakah kau, bahwa aku ahli memanah
?"
" Sangat-sangat percaya
Tuanku......" jawab sang prajurit
" Kenapa percaya?" tanya sang raja
" Karena saya melihat dengan mata kepala
kemampuan tuanku tadi", jawab si prajurit
Dipanggillah seorang prajurit lainya,
diperintahkan untuk membawa sebuah sebuah manggis
Ditaruhnya manggis itu di atas kepala prajurit
di sampingnya
" Sekarang berdirilah di bawah pohon itu
" perintah sang raja sambil menunjuk sebuah pohon beringin 15 meter dari
tempat berdirinya
Sang prajurit menurut dengan penuh ketakutan
Maka bersiaplah sang Raja membidikkan anak
panah
sasarannya buah manggis di atas kepala
prajurit
Si Prajurit berdiri dengan muka memutih karena
takut
Badannya gemetar, celana nya basah oleh air
kencing
Raja tersenyum, busur panah di turunkan
Di dekatilah prajuritnya
Ditepuk bahunya dengan lembut
" Wahai prajuritku,
Sudah lama kau bersamaku
Kau mendengar kemampuanku
bahkan......
kau telah melihat kemampuanku dengan mata
kepalamu sediri,
dan kau percaya akan kemampuanku
namun.........
kau belum meyakininya.
Seandainya ada yakin di hatimu akan
kemampuanku, tentu kau tidak takut".
" Namun aku tidak akan mengujimu melebihi
kemampuanmu" lanjut sang Raja sambil mengambil manggis di atas kepala prajuritnya.
===================================
Sungguh
ALLAH yang menciptakan
ALLAH yang memelihara
ALLAH yang memberi rezeki
ALLAH maha melihat
ALLAH maha mendengar
ALLAH maha mengetahui
Tiada yang haq di sembah selain ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala dan Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah
utusan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
Sampai detik ini
Keyakinan akan hal itu masih ada di dada kita
Namun.....
Benarkah itu berupa keyakinan ?
atau sekedar kepercayaan ?
Seekor beo bila dilatih ucapkan "
ALLAH...ALLAH" maka karena seringnya dilatih dia akan fasih
namun sefasih apapun dia mampu ucapkan, saat
kucing menerkamnya, yang keluar adalah bahasa aslinya dia "
cietttt......"
Sebab selama itu lafadz yang di ucapkan beo
datang dari lisan, bukan dari keyakinan
Hari ini
Mudah bagi kita saat ini untuk mengucapkan
ALLAH Maha Besar,
ALLAH Ahad,
ALLAH Kuasa,
ALLAH yang memberi rezeki,
ALLAH yang memelihara
Tiada yang haq di sembah selain ALLAH
namun.............
saat malaikat maut menghampiri
mampukah kita mempertahankan ucapan itu ?
Dengan melihat dan mendengar bisa datang rasa
percaya
namun keyakinan hadir hanya dengan amal dan
pengorbanan
Mungkin kita sudah pernah korban harta kita
untuk agama
Namun pernahkah kita mengorbankan waktu dan
diri kita untuk agama ?
Karena pekerjaan, mungkin kita harus
meninggalkan keluarga kita
namun pernahkah keluarga kita mengalami
ketidakhadiran kita beberapa saat karena agama ?
Mungkin kita pernah dicaci, dihujat atau di
cuekin orang karena pekerjaan kita, namun pernahkah sekali saja kita dicibir
orang karena kita menyampaikan agama ?
Kalau belum pernah,
Lisan yang mengucapkan bahwa
ALLAH yang memberi rezeki saya dan keluarga
saya,
ALLAH yang memelihara saya dan keluarga saya,
ALLAH menjaga saya dan keluarga saya,
baru sebatas kepercayaan belum pada taraf
yakin
Sungguh mengherankan
kau penuhi botol dengan tinta
saat pecah berantakan
kau berharap madu keluar daripadanya
0 comments:
Post a Comment