Wednesday, September 26, 2012

save our heart



Dan lihatlah, mereka semakin tertawa garang. Ketika perangkap-perangkap mereka telah dimasuki. "Bodoh! Kau BODOH SEKALI." Itu tawa mereka. Dan bukankah mereka telah berjanji akan menyesatkan hingga ke akhir masa?!

Iya. Kau bodoh. Bahkan sangat bodoh, wahai diri.
Jika memang kau sudah mengerti bahwa semarak bebunga warna warni di pepinggiran jalan itu hanyalah fatamorgana yang menyesatkan, lantas mengapa begitu lama kau termangu menatapinya? Terlena. Kemudian lupa, bahwa jalan yang kau tempuh masihlah panjang!
Sedang kau dalam keadaan sadar dengan sesadar-sadarnya, tentang fatamorgana dan jalan panjang yang masih harus kau tempuh itu!

Beranjaklah segera!
Jika kau tak ingin, kesiaan ini berlangsung lebih lama.
Berlalulah segera!
Jika kau tak ingin tenggelam di sini.
Hayooo, segaralah bangkit!
Sebab, kau tak pernah tau, kapankah akhir dari episode hidupmu di dunia ini, wahai diri.
Relakah kau, jika dalam keterlenaan itulah, Dia memanggilmu kembali?
Relakah kau, membiarkan kenikmatan terbesar itu ditukar dengan dunia yang bahkan lebih ringan dari sayap nyamuk?
Relakah kau menukar yang banyak dengan yang sedikit?
Relakah kau menggadaikan emas demi perunggu?

Wahai diri, bukankah kau masih ingin tetap di jalan ini?
Wahai diri, bukankah kau masih ingin berada di bawah naungan hidayah-Nya...
Lantas, masihkah kau punya alasan untuk berlena diri?
MASIHKAH?
JIKA MASIH, ALANGKAH MERUGINYA KAU!

Wahai diri, ingatlah, bahwa hanya surga-Nya yang menjadi tujuanmu...
Tapi, mengapa kau masih membiarkan diri dalam ghaflah yang istimror?!
Mengapa!?


0 comments:

Post a Comment