ketika melihat orang yang secara lahiriyahnya jauh dari taat kepada ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala lalu pada suatu waktu kita melihatnya dalam keadaan khusyu'
bermunajat pada ALLAH
serta memelas pada ALLAH
apa yang teman-teman rasakan?
Perasaan kesal dan sakit hati adalah jawaban
dari Na..
Ya, Na sangat kesal pada orang-orang yang
dalam kesehariannya bisa dibilang 'jarang' menyebut nama ALLAH Subhanahu
Wa Ta'ala. Namun sampai disuatu kondisi seperti musibah yang luar biasa,
akhirnya si
fulan/fulanah tersebut 'terpaksa' menyebut nama ALLAH dan
meminta-minta kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Duh, geramnya bukan main.. seolah-olah ingin
mengatakan,
" kenapa cuma inget waktu lagi dapat
musibah sih? kemarin2 kemana? "
Belum lagi ketika Na melihat ada fulanah yang
sholat di awal waktu dengan khusyu'. Betapa berbunga-bunga hati ini melihatnya
begitu tawajuh saat sedang sholat. Namun ketika fulanah tersebut melepas
mukena/telekungnya... astaghfirullah.....
yang tadinya auratnya tertutup secara
sempurna, dengan sedetik pakaian itu berubah menjadi pakaian serba mini dan...
terasa menyayat hati...
" mengapa hanya menutup aurat saat sholat
saja saudariku...... "
Itu pun ucapan pilu yang hanya bisa terlontar
dari lubuk hati yang terdalam.
Na sendiri bingung dengan perasaan-perasaan
yang seperti ini. Sering Na berpikir, apakah wajar jika Na memiliki perasaan
itu? apakah Na termasuk orang-orang yang tidak menyukai bahwa hidayah ALLAH
sedang turun kepadanya? atau Na termasuk orang-orang yang dengki dan iri hati??
Astaghfirullahal'azhiim........
Sok sekali dirimu Nak... seakan-akan dirimu
yang paling suci.. seakan-akan dirimu yang paling berhak untuk mencintai
ALLAH..
Ya Allah.. ampunilah kami.. ampunilah
kesombongan ini...
Kalau Na tidak salah ingat, Na pernah
dikisahkan mengenai seorang wali yang dikenal sebagai sahabat ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala
Waliyullah ini (kalau tidak salah ingat lagi
namanya Ibrahim bin Adham), pernah mencuci dan membersihkan mulut seorang pemabuk
yang ia temui. Sambil mengatakan yang kurang lebih seperti ini..
" Aku tidak mau mulutmu yang berbau khamr
ini menyebut nama ALLAH "
Subhanallah....
Betapa mulianya akhlak Ibrahim bin
Adham.. ia tidak mau nama ALLAH Yang Maha Suci keluar dari mulut yang tidak
suci, sehingga membuatnya tergerak ingin membersihkan mulut pemabuk itu..
Sedangkan Na,
mana bisa melakukan hal yang sama! yang ada
hanya mengumpat dan memendam rasa kesal..
lagi-lagi sok merasa suci.. padahal dirinya
pun masih bergelimangan dosa...
Astaghfirullah.....
Padahal sudah jelas,
adalah menjadi kehendak ALLAH kepada siapa Dia
akan memberikan hidayah-NYA dan kepada siapa Dia akan mencabut hidayah-NYA
(na'udzubillah), dan kita tidak pernah mengetahui siapa sajakah orang-orang tersebut..
Namun hati ini masih saja ngeyel
rasanya nggak ikhlas banget pada orang-orang
yang biasanya berucap sumpah serapah atau berkata-kata tidak baik, tiba-tiba
saat ditimpa musibah jadi sebut2 nama ALLAH.. tapi habis itu ya lupa lagi. Sama
seperti seorang perempuan yang kadang memakai jilbab dengan baik dan syar'i,
tapi di suasana lain, berubah total menjadi bertaburan aurat..
Na jadi berpikir lagi,
apakah ALLAH tidak murka dengan hamba-NYA yang
bersikap se-enak tenan itu? (including me, yang baru bisa menangis
sejadi-jadinya ketika diberikan musibah namun ketika kesenangan datang menjadi
lupa dan biasa saja)
Teringat dengan salah satu hadits yang ada
dalam kitab fadhilah amal bab fadhilah dzikir, yang menyebutkan tentang doanya
baginda Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam,
" Ya ALLAH, jadikanlah bathinku lebih
baik dari lahirku dan jadikanlah lahirku lebih shalih "
Ternyata, bathin seseorang dapat diketahui
dari lahiriyahnya. Jika seseorang secara lahiriyahnya buruk, maka demikian pula
bathinnya. Oleh sebab itu, keadaan lahiriyah hendaknya selalu diusahakan agar
lebih baik karena bathin adalah pengikut lahiriyahnya. Kebaikan bathin
merupakan masalah tersendiri dan kebaikan lahiriyah juga hal yang berbeda, sama
seperti doanya Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam di atas tadi...
Lagipula,
diterimanya sebuah amalan kan hanya ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala yang mengetahuinya, sedangkan kita hanya bisa beramal
sejauh mungkin sampai seperti yang ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala inginkan
dan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam (sunnahnya)
Again and again,
ini masalah hati yang sedang Na alami..
Masya ALLAH...
semoga kita lebih bisa mengendalikan diri dan
memperbaiki diri sampai tidak ada lagi yang bisa diperbaiki.. amiin Yaa Rabb..
so....
janganlah memandang kesalahan orang lain, tapi
lihatlah kesalahan yang ada dirimu sendiri
nanti barulah engkau sadari
siapakah yang sebenarnya lebih baik dihadapan
Sang Illahi Rabbi
0 comments:
Post a Comment