Hmm…judulnya rada-rada streng yah? Hehe,
sengaja! Tapi…tapi…, benarkah ummat Islam sama dengan sel kangker?
Owalaaah…
Yuk…yuk…yuk…, qta bahas sama-sama.
Qta semua pasti sudah pernah denger soal
kanker yang sangat mengerikan itu! Wuih…., penyebab kematian kedua setelah
penyakit kardiovaskular (jantung) di seantero dunia. Kalo pengertian
kanker itu siy –secara klinisnya--, suatu penyakit sel dengan ciri gangguan
atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya
pada organism multiseluler. (huaaa…, ini definisi koq ribet banget yah?
Kayaknya rada2 sulit diproses sama prosessor otak, kecuali bagi mereka yang
berstatus mahasiswa kedokteran. Betul gak?).
Udah ah, ga’ usah ambil pusing soal definisi.
(Pusing koq diambil sih?hihi. Mending ambil
duit, ambil ilmu, ambil…., halllaaah…ngawur!).
Ga’ usah ber-ribet2 ria sama pengertian. Sing penting, semua udah pada tahu
kalo’ kanker itu adalah suatu penyakit yang MEMATIKAN di mana sel-selnya tidak
lagi tumbuh secara normal, alias berlebihan banget sehingga menggaanggu banget
bagi kestabilan tubuh qta. Penyakit niy kan tarafnya udah mencapai sel (emang
kejadiannya pada sel koq, hehe).
Bagaimana kanker itu? Gampang saja. Pertama :
pertumbuhan yang berlebihan (seperti yang sudah dibilang jugak!). kedua :
gangguan diferensiasi sel. Ketiga : bersifat invasive, yaitu mampu tumbuh di
jaringan di sekitarnya (beda banget sama sel normal niy yah?). keempat :
bersifat metastatic, yaitu menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan
baru. Kelima : memiliki hereditas bawaan (acquired heredity), maksudnya,
turunan sel kangker juga dapat menimbulkan kanker baru. Keenam : pergeseran
metabolism ke arah pembentukkan makromolekul dar nukleosida dan asam amino
serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energy sel. Huaaa…, lagi-lagi,
pake bahasa aneh. Hmm…, maksudnya, metabolism selnya berubah, membentuk
molekul2 yang gede, dan karbohidrat yang digunain utk energy pembentukan sel
itu lebih diperoduksi sehingga sel punya ‘nafas’ untuk membentuk pertumbuhan
secara cepat. Ngerti kagak niy? Hehehe.
Dan parahnya, Indonesia juga termasuk salah
satu negara yang memiliki prestasi tinggi dalam hal kangker. Apalagi wanita.
Wuihhh…rentan banget tuh.
Nah..nah…, hubungan kanker sama umat Islam itu
apa? Yah…, ini hanya semacam analogi saja. Ehmmm…, begini looh, secara sadar
atau tidak, ternyata qta telah menjadi sel kangker bagi ummat Islam sendiri,
bagi agama ini sendiri. Ummat Islam menjadi objek bagi yahudi dan nasharo, agar
qta ngikuut sama kebudayaan mereka.
Sama seperti sel kangker yang tumbuh pesat dan
menjalar ke jaringan di sekitarnya, begitu pula dengan ummat Islam yang seperti
mengikut kepada kebudayaan Barat dengan teramat pesat. Ga’ hanya di kota-kota,
hingga ke pelosok desa pun, ini telah mengakar dan membudaya. Jadi, qta menjadi
sel-sel yang tumbuh secara tak normal (kangker) bagi agama sendiri (kira2
begitu lah analognya). Mereka benar-benar mengupayakan, agar Islam hanya
sebatas Sholat, puasa, zakat, haji saja bagi qta. Selainnya tidak. Kaya’
politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hankam, ehmm apa lagi yah??...pokok’e
all of life lah! Padahal, Islam teramat Indah mengatur hidup qta, hingga ke WC
sekalipun. Yang kecil aja diatur, apalagi yang besar. Iya tho???
Nah…nah…., ummat Islam telah dibuat asing
dengan agamanya sendiri. Ada yang nutup aurat rapi, dibilang aneh, sementara
yang buka-bukaan saja, yang mempertontonkan keindahan yang ALLAH anugrahkan
kepadanya, dianggap biasa-biasa saja. Ada yang bergaul bebas tanpa batas,
perzinahan, perselingkuhan dan permasalahan sederet homolog, dianggap hal
lumrah dan lazim, sementara yang (misalnya) nikah sambil kuliah (karena mo jaga
hati dan pergaulan karena ALLAH niy, critanya) dianggap aneh dan langka. Justru
yang menjaga jarak dan pergaulan melewati batas yang dibolehkan ALLAH, dianggap
aneh. Benar2 kelaziman yang sangat aneh!!!
Dan, semua itu didukung dengan sarana-sarana
kayak media informasi. Liyat saja, di tivi2 (waaah….diriku kagak Suka tivi niy.
Kesiaaan..), kemaksiatan itu dibuat seolah-olah sangat biasa saja dan hal yang
teramat sangat-sangat wajar sekali. aneh ya??? Bukan hanya itu, pendidikan
malah! Mereka menyisipkan kepada pendidikan yang menjadi motor penggerak
bangkitnya pemuda2 Islam. Coba, plajaran agama dari SD (eit, paling ga’ SMP lah
ya??) sampai kuliah pun tetap nyaris sama. Sholat, puasa, zakat, dan sedkit
soal warisan. (plajarn SMP diluang lagi kan ya, pas di SMA?? Dan ternyata
setelah kuliah, plajaran agamanya juga sama. Iya tho???). selain itu, hiburan
dan dunia entertain tak kalah ngambil porsi. Huaaa…, banyak banget pembodohan
yang telah terjadi melalui media ini. Belum lagi klub-klub. Haduuuh… segitu
parahkah?
So, akibatnya, semua telah membelotkan fikroh
(pemikiran ) qta tentang Islam yang benar2 Indah dan komprehensif. Qta jadi
tertipu oleh ucapan, penampilan, dan prestasi2 mereka. Antara yang benar dan
yang bathil disamaratakan dan dicampur-aduk. Pokok’e, qta dibuat takjub dan
secara tak sadar berkiblat ke mereka. Qta dibuat jauh dari Al Qur’an dan tidak
lagi mempertimbangkan murka ALLAH dalam melakukan segala tindakan. Coba aja
ditanya ke remaja sekarang, mana yang lebih kenal James Bond dari pada Shuhaib
Bin Sinan. Aku yakin banget, nama yang pertama kali disebut akan lebih terkenal.
Tetapi, mana yang lebih luar biasa pribadinya? Tentu saja yang kedua.
Nah..nah…, terbukti kan ya, ternyata qta
memang telah menjadi sel kangker bagi ummat Islam.
So, the solution?? Tiada kata lain untuk
menghentikan pertumbuhan sel kangker ini melainkan kembali kepada Islam yang
sesungguhnya! Kembali kepada kemurnian Islam!!
Mau???
Mau???
Mau???
Yoook, qta hadiri majlis-majlis ‘ilmu, baik
itu mentoring ataupun halaqoh (kajian Islam yang super intensif looooh),
ta’lim, diskusi dsb. Banyak koq sarana untuk memutus pertumbuhan sel kanker itu
dan menjadi kemoterapi bagi penyakit yang mematikan dan melumpuhkan ummat Islam
ini.
Tiba-tiba, aku jadi teringat apa yang
disampaikan Rasulullah Shalallahu 'Alayhi Wa Sallam jauh…jauh…sebelum niy,
beratus-ratus abad yang silam :
Rasulullah bersabda :
“Akan datang suatu masa di mana bangsa-bangsa
memperebutkan kalian sebagaimana sekelompok pemakan memperebutkan makanan di
nampan.”
Para sahabat bertanya :
“Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada
waktu itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab :
“Tidak…! Bahkan jumlah kalian pada waktu itu
banyak, akan tetapi kalian saat itu seperti buih di lautan.”
Nah lho???
0 comments:
Post a Comment