Thursday, November 1, 2012

untitled




Terkadang aku terlalu takut untuk terus berjalan. Menapaki langkah-langkah baru, dan meninggalkan jejak-jejak rekat berdebu. Tanpa tahu kapan aku mampu menoleh lagi ke belakang. Sekedar meredakan butiran pasir yang terhempas dan mengabur, atau merapihkan setapak yang terserak di ujung perjalanan. Aku takut.

|| Rindu datang di jam 5 kurang.
Ketika arsip kantor telah terkemas rapi, 
dan peluh menginginkan rebah untuk melepas letih pada sebuah senja.

Rindu datang dalam diam.
Di antara meja yang sedang dirapikan,
tas yang diselempang, dan kaki yang melangkah perlahan.

Rindu datang mengingatkan
Bahwa diantara setumpuk deadline
kamu tetap menjadi bagian dari perasaan.  

Halo, ini aku. 

Sekarang sedang mampir di cubicle-mu.
Menatap layar pada bait-baitmu.
Mencoba merasakan apa yang tengah kau rasakan,
menangkap jejak jarimu yang sempat pernah ada disitu. 

Hai, ini aku.
Hari ini aku sedang rindu. 
 
Cuma bisa disampaikan dengan cara itu.
 ||
Sebenarnya kita sama-sama saling mengetahui, hanya saja kita sama-sama saling menunggu. Begitu kah?
Aku takut. Suatu hari nanti waktu akan menelan spasi dan melebarkannya. Aku takut. Suatu hari nanti doa-doa itu tak lagi beterbangan di langit pada sayap-sayap malaikat yang pernah kita pinjam di ujung senja. Aku takut. Kita terlalu nyaman berjalan bersisian, hingga terlupa...bahwa tangan kita tak lagi bergandengan. Aku takut.

"Kalau suatu hari nanti antum harus menikah, jangan pernah berubah sikap ya... ;)) "

0 comments:

Post a Comment