Friday, November 23, 2012

☂ chat with the rain ☂


pagi ini aku bicara pada hujan...ada banyak kisah yang slalu mampu aku ceritakan kepadanya...seperti biasa, dia slalu menyambut hangat kehadiranku, walaupun mungkin dia dalam kondisi tidak baik..lihatlah, tubuhnya menggigil...
setiap kali bicara pada hujan, aku tak pernah sanggup untuk menatapnya, karena aku takut slalu menangis
dihadapannya, dan dengan lembut dia slalu menghapus air mataku...

rain..kamu tahu rindu..?
ceritakan padaku, rindu itu apa..?

dia terdiam...sejenak menatapku...aku dengan ketegaran yang kian patah berusaha untuk menatapnya, tanpa air mata..

kamu berjanji untuk tegar jika aku menjelaskan apa itu rindu? ucap nya
rindu itu air mata...katanya lirih
rindu itu, adalah ketika kita saling menyapa, tapi ingatanmu slalu tentang dia...

aku termangu...larut dalam sunyi..hanya rintihannya yang terdengar perlahan...aku tau, dia makin menggigil, dia sakit...

rain..kamu tidak apa-apa..?

dengan senyum lembut namun pucat, ia tersenyum..

bagaimana aku bisa baik-baik saja...? ketika kamu mengenal rindu, kita seperti saling meniadai...
aku tak pernah lagi melihat binar matamu ketika kehadiran ku di jendela mu...

perlahan ku usap air yang mengalir seperti gerimis di pipi,
tidak rain...aku slalu di sini, menunggu hadirmu...menemaniku menikmati senja yang perlahan turun dengan anggun, membentangkan sayap-sayap jingganya untuk ku, untuk kita...
jika rindu itu airmata, apakah saat ini aku rindu rain? tanyaku dengan mata sembab..

aku melihat kepanikannya...perlahan dia makin gelisah..

aku tak bisa melihatmu menangis, hapuslah...ucapnya sambil membelai pipiku
aku yakin kamu tegar...setegar ketika kita berpisah saat bintang menggantikanku menemani sunyimu....

Hujan pun usai, berharap kehadiran pelangi namun ia tak kunjung muncul. Janganlah bersedih..
karena sejatinya hujan tak pernah pergi ia hanya menanti saat yang tepat untuk muncul kembali...

Lihatlah matahari ia masih setia menyinari, lihatlah kepada bulan ia pun senantiasa menerangi...
ya, yang ada dihatimu yang sedang bersabar menanti

0 comments:

Post a Comment