Masih ada secangkir kopi,
sore ini.
Dan sebulir embun senja, mengalir di tepian hening.
Terduduk di sini melawan dingin, melihat mentari melewati hari (tanpamu)
"Ketika
aku tak lagi bersama (mu,)
maka pahamilah jejakku...
Karena mungkin, aku pernah
menulis tentang (mu)
pada tiap rinai gerimis yang jatuh berderai di tepi jendelaku,
dan memanggil (namamu) perlahan..."
Boleh saja aku mengingkari tiap kesedihan, kesakitan, juga letih yang aku rasakan dan mengatakan, "Percayalah, Aku akan baik-baik saja ..."
Namun ingatlah, alam pun terkadang
mendengar desahanku...
Dan bahkan bintang, senja dan gerimis menyampaikan kekalutanku pada-NYA
hingga sebelum malam usai, aku pun tersedu
0 comments:
Post a Comment