ada pada setiap cengkraman waktu,
cekatan
nafas,
menyipitnya
mata,
kerut-kerut
kening,
dan
katupan bibir yang tergigit deretan gigi atas..
ya,
semangat itu,
apa
yang tertumbuhkan dalam hati..
yang
bisa kau cipta sendiri.
dalam
situasi apapun,
pun
dalam saat ini...
saat
siapa menyalahkan siapa sudah tidak penting lagi..
se-tidak
penting siapa-ingin-menjelaskan-kepada-siapa..
siapa-ingin-protes-kepada-siapa..
cukup
sabar saja, waktu akan berlalu,
dan mungkin pressure seperti ini suatu saat nanti akan Na rindui..
yang
harus Na yakin. “jual-beli ini dengan ALLAH”..
wa
kafaa billahi syahiida..
karna
surga masih jauh…
maka
kumpulkan bekal meski se-kerikil-kerikil untuk menjadi tangga menujunya.
&
menjadilah batu bata yg kuat. ..
inna
ma’al usri yusroo..
laa
yukallifullahu nafsan illaa wus’ahaa.
"kalo
gerak kamu bukan karna manusia,
benturan-benturan
dengan manusia tidak akan menghentikan gerakmu.”
maka
hari-hari yang berlalu ini semacam pembuktian. : karena siapa?!
dan Na sangat butuh untuk buktikan karna siapa.
sebab
takkan bercampur; haq wal bathil. ilallah, aw ila maa ghoyruhu..?
kausa
pembuktian itu manis! ya, pun jalan ini. Tapi Na tidak akan mengenal manis
sebelum cecapi apa itu asam-asin-pahit bukan?
*Dalam cengkraman waktupun, Na menunggu.. menunggu takdir terindah-NYA*
0 comments:
Post a Comment