Sunday, October 6, 2013

✿ peneduh hari ✿ (✿◠ ‿ ◠)


Teruntuk 'mu' Peneduh Hari...
Assalaamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh wamaghfirotuh.

Bagaimana kabar 'mu'? Kabarku di sini baik-baik saja—sampai 'kamu' pergi mengepakkan sayap-sayap 'mu' meninggalkanku di sini, bersama keping-keping kenangan yang berserakan..

'kamu' tahu? Terik sekali di sini. Karena tak ada 'kamu' yang meneduhkan. 'kamu' tahu? Dingin sekali di sini. Karena tak ada senyum 'mu' yang menghangatkan. 'kamu' tahu? Meskipun terik sekaligus dingin, frekuensi hujan yang meningkat tak hentinya menyapa hari-hariku sejak kepergian 'mu'. Lama sekali baru reda... Ah, bukan. Yang hujan adalah sudut-sudut di pelupuk mataku. Kerinduan tak hentinya mengalir deras di sana. Kesedihan tak hentinya terembunkan di sana. Membasahi relung-relung hati yang sudah bertambah tebal debunya.

Walaupun demikian...
Aku mencoba mengambil sebatang pena dan secarik kertas lantas menuliskan semua kerinduan itu di sini. Berharap semuanya akan mengalir bersama setiap goresannya. Atau sekedar membeku bersama tintanya di atas kertas kusam ini. Atau mungkin ikut memburam bersama waktu yang terus berlari. Atau mungkin juga berharap akan ikut diterbangkan angin yang sedari tadi membelai lembut halaman ini. Dan tentu saja, juga berharap teriakan rindu ini akan terdengar oleh 'mu'... Atau setidaknya, tersampaikan pada 'mu'..

Tidak, aku tidak menyalahkan takdir yang memisahkan raga kita. Pun juga mengutuk waktu yang merenggut sela-sela kebersamaan kita. Karena semuanya sudah merupakan qodarNYA, ‘kan? Kita bertemu karena ALLAH dan akan berpisah pula karenaNYA. Kita bertemu di dunia bermandikan pelangi ilmuNYA ini, lalu akan berpisah pula karena 'kamu' ingin mengarungi lautan ilmuNYA di negeri bermandikan pelangi lainnya... Semuanya sudah terukir indah di atas sebuah tugu bernama nasib di Lauhul Mahfuz sana. Dan kita takkan dapat mengelak sesenti pun atau sedetik pun darinya.

"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan ALLAH pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNYA: 1. Pemimpin yang adil; 2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan 'ibadah kepada Rabbnya; 3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid; 4. Dua orang yang saling mencintai karena ALLAH, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena ALLAH; 5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut ALLAH'; 6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (dan sebaliknya); 7. Orang yang berdzikir kepada ALLAH dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis." 
[HR. Bukhari dan Muslim]

Hanya saja... Kata “ditinggalkan” ternyata lebih menyakitkan dibandingkan kata “pergi”. Setiap yang pergi ibarat burung yang terbang dengan bebas dan lepas. Mereka mulai merajut kebahagiaan baru di tempatnya yang baru. Sementara yang ditinggalkan, akan berkutat bersama semua kenangan yang berhamburan. Tertimbun bersama kerinduan-kerinduan yang tak bertepi.

'kamu' tahu? Benar-benar aneh rasanya melewati pekan demi pekan tanpa kehadiran 'mu' di dalamnya. Setiap waktu yang terlewati seolah menghadirkan atau membangkitkan kembali semua yang pernah kita lewati bersama. Seolah semua keping kenangan itu keluar kembali dari kotaknya. Seolah setiap kepingnya memaksa untuk diputar kembali dalam sebuah proyektor di sudut memoriku. Ah, ternyata jarak dan waktu tak rela memburamkan semuanya.

Yah... Di mana pun 'kamu' berada, tetaplah tersenyum dengan semangat yang tertumpah-ruah. Gapailah asa dan kejarlah cita-cita dengan sayap-sayap 'mu' ke langit mana pun yang 'kamu' inginkan. Lengkungan pelangi menanti di penghujung tantangan yang bertambah.

Aku pun di sini akan berjuang, serta mendo’akan 'mu' dalam setiap tapak langkah. Karena hanya dengan do’a aku bisa menggenggam 'mu'. Hanya dengan do’a aku bisa mengobati luka sepi dari rindu yang tak berpenghujung ini.... Jangan lupa, selalu ada tempat untuk kembali....*sepertinya tidak*

*ceracau gerimis senja : edisi sahabat ♥ (✿◠ ‿ ◠)

0 comments:

Post a Comment