Sunday, January 28, 2018

✿ Ishbiir, De..! ✿




Atas amanah, kau juga pasti kadang sulit berpikir harus menerimanya untuk konsekuensi mengembannya penuh atas ALLAH sebagai ghoyah, dengan basis logika atau perasaanmu?

atau keduanya harus unggul, atau satu dari keduanya lebih kecil dari lainnya namun tetap keduanya?


lalu kemudian shalatmu dalam-dalam mengangkasa, dan jawaban turun semudah dari kau berpikir berbelit-belit tentang logika dan perasaan,-juga prioritas yang ada fiqh-nya.


aku tidak bilang semua ilmu jadi tidak penting.


namun ilmu dan pintamu pada keputusan ALLAH, sungguh jawabannya. Dan kamu De, berbijak-bijaklah dengan putusan-putusan. Asal bersamaNYA, asal teruntuk-NYA, laku, asa…


dan kau jangan bersedih. Orang beriman mana boleh bersedih?

pun orang-yang-sedang-berusaha-beriman, sepertimu, mana boleh bersedih?

kau sedang mengejar-ngejar cinta IA kan?

pengejaran cinta kepada se-abadi-abadi-nya cinta itu selalu berbuah manis, hey..


Cinta yang lebih besar lagi, juga penghidupan setelah dunia, yang penuh bahagia sepanjang tahun tak berpangkal. Jadikan ia hanya beberapa senti dari matamu ya.

Hingga setiap mata akan berbulir melagukan sedih, kau teringat lagi. Sedihmu tidak ditumpahkan atas menghina takdir. Tapi atas muhasabah lakumu belum sempurna mengimani-NYA; menjadi yang IA cinta, atau yang IA cintai. Atau bolehlah ia sebagai bulir yang hanya membahasakan cukup lelah menghadapi semua ini.

Cukup lelah tapi kau tidak menyerah.


Orang yang sedang jatuh cinta selalu berbunga-bunga. Kau tahu itu. Dan bila kau sedang jatuh cinta,-terlebih pada IA- kau seharusnya selalu berbunga-bunga. Atas apapun warna dan dera-. Jika belum, itu dusta. Yang kau tidak mau mati membersamainya, lalu tidak bertemu IA yang kau aku-akui kau cinta.


Bersabarlah De. Dan istiqomahlah dalam bersabar.


ia yang jatuh cinta tidak pada hal yang salah akan selalu berbunga-bunga.

Yakini saja.

Kamu pasti bisa.

Bi taufiqillah..

0 comments:

Post a Comment