Tuesday, October 11, 2016

✿ Meramu Rasa ✿



Maka apabila malam adalah tentang rasa,
yang harus kau ramu adalah jangan terlalu banyak merasa.
bahwa adalah suatu istimewa ;yang biasa. ia biasa-biasa saja dilalui satu persatu dinamika.. dipuja, dihina, di kanan-kiri-kan, di-enyah-kan, di-tidak hargai, di mati rasai,
;sebab bahagia bersama ALLAH.
sebab fokusnya Dzat Termulia itu. Bukan manusia.
Peduli apa dengan caci maki manusia yang sama-sama makhluk hina?
Sungguh, DIA saja yang boleh meresahkan hatimu atas segala penilaian.


apa kau pernah melihat bola mata yang redup?
ada pada mata kaca-kaca yang sedang melongoki jejaknya.
dirasa penuh lumpur, debu, dan rerongsokkan menutupi cahaya.
kemudian ingin merutuki tapak-nya di jalan yang dulu sebelum dilalui,
dunia tidak pernah se-rumit ini.
tapi siapa bilang?
sebelum hadir cahaya, mana pernah kau melihat?


kau tahu?

yang paling harus kau cemaskan sekarang adalah, penilaian orang terhadapmu menyita waktu lebih dari usahamu mendapat nilai outstanding di mata-NYA.
Maka hutangmu adalah menangis.
Malam ini, meminta maaf kepadaNYA.
Sebab bila cinta-NYA saja masih jauh, aku mohon, jangan dekatkan murka-NYA.
aku mohon.

karena bergerak, tersibukkan, jatuh-bangun adalah penanda bahwa kita hidup.
Maka nikmati saja fase-nya, pendewasaan-nya :)
Yang kau butuhkan hanya memperhatikan bagaimana imanmu..
karena hanya iman lah yang menjadikan,
pahit-getir bukan persoalan
sulit-banyak rintang bukan kerisauan
;sebab bahagia bersama ALLAH..


"extraordinary things for extraordinary people"
;hidup kan tentang bagaimana kita mengatasi
masalah..
;kita mungkin manusia biasa-biasa saja, tapi iman
harus diuji agar ia sah diakui.
(2012, By : Salim A. Fillah)


Dan,

mu’min itu, ia yang selalu bersemangat-optimis akan hidup ini.
Karena selama ingat surga & janjiNYA,
memangnya kau butuh motivasi apalagi?

Fashobrun jamiil..
Wallahul musta’aan ‘alaa maa tashifuun.. (QS.12:18)

0 comments:

Post a Comment