Saturday, June 7, 2014

✿ Ratink Cinta ✿



"Ya Rasulullah" kata Umar perlahan, "aku mencintaimu seperti aku cintai diriku sendiri."

Beliau Shallallahu'alayhi Wasallam tersenyum.
"Tidak, wahai Umar. Engkau harus mencintaiku melebihi cintamu pada diri dan keluargamu."

"Ya Rasulullah", kata Umar, "mulai saat ini engkau aku cintai melebihi apapun di muka bumi ini."

"Nah, begitulah wahai Umar."

Na menarik nafas dan berkata,
"Waawwww!!!, *eeh salah, MasyaALLAH*
Dalam sepersekian detik Umar mampu merubah ratink cintanya...kalo perempuan zaman sekarang bilang "gomballl".

Umar...semudah itukah? Dalam waktu sesingkat itukah? Hanya sekejap...hmmpp..andai Na juga bisa...tapi, ini begitu susah. Menurut Na cinta begitu komplek *Plak! Sok tau*. Keterikatan hati tak mudah untuk dialihkan. Dalam bahasa sebuah lagu alay, "sekali cinta aku tetap cinta". Sssttt -pernah dengar diangkot2- hehehe..
Tapi...Umar bisa..!!!!!!

Bdw, kok Umar bisa?

Menurut Ustd. Salim A. Fillah, cinta bagi Umar adalah sebuah kata kerja. Maka menata ulang cinta baginya hanyalah menata ulang kerja dan amalnya dalam mencinta.
Ia tak berumit-rumit dengan apa yang ada di hati. Biarlah hati menjadi makmum bagi kerja-kerja cinta yang dilakukan oleh amal sholeh...

Seperti Umar mencinta, cinta adalah sebuah kata kerja, Mencintai..cinta bukanlah gejolak di hati yang datang tiba-tiba saat melihat si 'baby face' bukaan..bukan itu..
Laiknya cinta pada ALLAH..ia tak datang serta merta..ia diupayakan, butuh pengorbanan..

So, ketika seseorang -maaf- bercerai dengan alasan "aku sudah tidak mencintainya", harusnya justru karena sudah tak mencintai maka cintailah ia.
Karena cinta adalah kata kerja, maka lakukan kerja itu, m-e-n-c-i-n-t-a-i..

*ah, lagi2 tau apa Na ttg cinta, paling cuma sekedar ceracauan yg ga jelas setelah Na denger curhatan ibu2 muda yg divorce karna alasan "sudah tak cinta"*


0 comments:

Post a Comment